Saturday, 19 September 2015


Tana Toraja- Hari ini tepat tanggal 19 september 2015, Pimpinan daerah Ikatan Pelajar Muhammadiyah Kab. Tana Toraja mengisi kegiatan dengan agenda Pelantikan Pengurus PD IPM Kab. Tana Toraja yang bertempat di Pusat Dakwah Muhammadiyah Makale, Tana Toraja.

Pelantikan ini dihadiri oleh puluhan orang perwakilan dari masing-masing organisasi pelajar, serta beberapa tamu undangan, dengan mengangkat tema "Pengembangan Daya Kreatifitas dan Intelektualitas Generasi Menuju Pelajar Berkemajuan".

Setelah pelantikan ini, tentunya banyak harapan yang kemudian muncul dari berbagai elemen ummat, tertutama pada generasi bangsa, sebut saja "pelajar". kita semua yang berdiri di depan berharap bahwa pelantikan ini tidak hanya menjadi sebuah Ceremonial saja, tetapi ada sebuah visi dan misi yang harus dicapai.

Sebuah "gelar" Pimpinan Daerah IPM, telah disematkan dipundak IPMawan dan IPMawati bersamaan dengan itu, baiat kepemimpinan telah berada di pundak teman-teman IPM Kab Tana toraja, dengan Allah sebagai saksi atas pengucapan janji itu. tentunya ummat menanti sebuah karya sebagai bentuk perwujudan atas tanggung jawab amanah ummat ini dan mari kita renungkan bersama-sama bagaimana Firman Allah Swt terhadap orang yang berjanji dalam Q.S Al Fath ayat 10 :
"Bahwasannya orang - orang yang berjanji setia pada kamu,sesungguhnya mereka berjanji setia kepada Allah,tangan Allah di atas tangan mereka. Maka barang siapa yang melanggar janjinya, Niscaya akibat ia melanggar janji itu akan menimpa dirinya sendiri dan barang siapa Menepati janjinya pada Allah, maka Allah akan memberikan Pahala yang Besar."


Pelantikan ini bukanlah sebuah prestasi melainkan hanya sebuah langkah awal untuk menuju cita-cita Ikatan Pelajar Muhammadiyah. kini babak baru telah dimulai, dan halangan didepan mata telah menunggu. apakah engkau akan berhenti di tengah jalan, atau kah kemudian engkau akan mendobrak dinding besar itu untuk sebuah peradaban?? itu adalah pilihan mu!!. 

Ketahuilah bahwa tidak ada peradaban hebat yang dibangun oleh orang pragmatis dan ornag normal, peradaban itu di bangun oleh orang yang istimewa, siapa mereka?? mereka adalah orang yang menetapi kesabaran dan ke-Ikhlasan di jalan-Nya, mereka adalah orang yang tidak hanya melihat ddengan mata, tapi mereka melihat ddengan keyakinan, keyakinan akan janji Allah dan Rasul-Nya.

jadilah bagian dari perbuhan besar dunia!!
torehkan pena, dan raihlah karya!!

Salam Perjuangan bagi yg berjuang, dan salam kebangkitan bagi yg tertidur!

Salam Pena!!




Tuesday, 9 December 2014

toleransi dalam Islam itu "bagimu agamamu dan bagiku agamaku" | bukan dengan mengikuti bahkan meramaikan hari ibadah agama lain

jangan atas nama toleransi malah menggadaikan keyakinan sendiri | membuat aturan yang tak pernah Rasulullah lakukan

alasannya toleransi lantas menggabungkan diri dalam ibadah agama lain | sementara agamanya sendiri malas dan enggan dipelajari

menghormati pemeluk agama lain bukan dengan menggadaikan agama sendiri | banyak cara yang bisa digunakan untuk menghormati mereka

Muslim itu harus punya prinsip dan prinsipnya harus diketahui orang | bila tidak kita akan terus-terusan punya rasa "nggak enak"

"kan nggak enak kalo nggak ngucapin selamat natal" | "kan nggak enak nggak dateng nikahan dia di gereja" | itulah nggak berprinsip =_=

"nggak enak nolak bos suruh pake topi sinterklas" | mereka aja ragu-ragu sinterklas ada, malah kita ikut-ikutan takhayul

jelaskan secara sopan dan lembut prinsip kita | baik itu pada orang Muslim atau non-Muslim | insyaAllah mereka akan memahami

bila diajak mengikuti ibadah agama lain sampaikan dengan baik-baik bahwa itu bukan cara kita | dan sampaikan apresiasi lain kepadanya

"gue kawin besok bro, di gereja, dateng ya" | o.. sori bro, kalo itu gue nggak bisa, maaf ya bro! | besoknya anterin dah kado kerumahnya

"karyawan semua bapak undang ke pesta natal besok di kantor ya!" | wah, maaf pak, saya nggak ikut rayain natal, saya izin ya pak | beres

semakin kita takut dan khawatir nyatain prinsip agama kita | semakin kita nggak nyaman dan "nggak enakan" | akhirnya kita juga jadi korban

sampaikan aja apa adanya dengan baik-baik, jangan sewot dan ngamuk | woles aja | kalo temenmu, bosmu baik, dia pasti paham kok

lha gimana kalo temenmu dan sewot lalu kamu dituduh nggak toleran? | kamu tetep aja woles | berarti dia nggak cocok jadi temenmu

lha gimana kalo bosmu ngamuk lalu kamu dipecat? | ya woles aja | cepet atau lambet kamu bakal dipecat juga kalo bosmu model begitu

tapi pengalaman banyak orang lain juga nggak gitu | kadang-kadang orang aja yang terlalu takut hal-hal yang belum terjadi

agamamu itu Islam dan Allah Tuhanmu itu Maha Kaya dan Maha Mampu | kalau kamu sudah senangkan Dia | dunia semua dikasi sama Dia

kamu bisa nggak enak sama manusia padahal dia sama kayak kamu | tapi nggak pernah merasa nggak enak sama Allah pencipta-mu?

toleransi itu pengertian dua belah pihak bukan hanya pengertian satu pihak | kita tahu cara agama dia, dia juga harus tahu cara agama kita

dan kembali lagi tolerasi dalam Islam adalah membiarkan pemeluk agama lain melaksanakan apa yang mereka yakini | kita nggak ikut-ikutan

tapi semua kembali kepada masing-masing sih | bisa aja kamu cari dalil-dalil maksa yang bolehin | ya.. hidup itu pilihan

"lakum dinukum wa liya din" | bagimu agamamu bagiku agamaku | that's tolerance

By: Ustadz Felix.

Friday, 27 June 2014


Kaum muslimin yang berbahagia dimanapun berada , bulan ramadhan kini menjelang dan seperti biasa aku melihat perubahan terjadi dimana mana dalam berbagai rupa.

hari-hari awal, pastilah mesjid penuh sesak dgn tarawihan dan mushola ramai manusia dendangkan tilawah tadarus Al-quran.

Akhwat-akhwat mulai tutupi auratnya dengan hijab , artis-artis terhadap apa yang mereka siarkan mulai bertanggung jawab bahkan sinetron romeo dan juliet berganti jadi sofa marwah. saat ramadhan layar kaca pun tak tertinggal siar pengajian , film gairah cinta dipending jadi tasbih cinta agar ma’ruf , nikmatnya pacaran diganti dengan indahnya ta’aruf ..
sering aku tersenyum geli melihat tingkah pola umat islam karena mereka masih berkutat dengan pemikiran dzholim tapi ramadhan memang ajaib ia mampu membuat perubahan 180 derajat, sayangnya setelah ramadhan banyak yang kembali bejat , ini pula yang  sebabkan luka tak terperih bagai tersulut api perubahan ,di mata ternyata belum sampai ke akar hati .

sekularisme memang menarik umat kejurang kegelapan yang paling dalam tanpa sisakan secercah sinar yang bahkan cukup untuk mengurai air mata , sekularisme ajarkan bahwasanya Allah pergi meninggalkan manusia dan tak lagi menghitung amalan manusia selain pada ramadhan yang mulia. bagaimana bisa seorang muslim tahankan apa yang halal baginya karena Allah diwaktu siang ,namun justru berbuka dengan apa yang Allah haramkan, dia menahan makanan , minuman karena Allah di siang hari namun dia berbuka dengan riba dan hukum thaghut yang Allah benci …

ah … sepuluh kali ramadhan telah berlalu namun usahaku tampaknya belum ada hasilnya atau apakah ini hanya persangkaanku belaka ,toh perhitungan Allah tiada sama dengan hitungan manusia. malam yang kita sangka paling gelap bisa jadi malam yang paling dekat dengan fajar. dalam sadar aku hanya mencerca usahaku yang belum banyak.  berharap pertolongan Allah walau aku tahu aku belum lah layak, umat memang berbahaya penuh dengan hal-hal yang tidak terduga ia bisa menjadi selimut pelindung dari dingin malam dan panasnya siang dan ia pun dapat menjelma  menjadi monster paling menakutkan.
membenamkan kukuh-kukuh ucapannya  dalam hatimu terdalam , menghujamkan belati beracun dalam setiap bagian tubuhmu yang mampu ia jangkau, menunjukan cahaya bagi mereka yang terlalu lama berjalan dalam kegelapan sama saja memberikan rasa sakit .
 
sebagian pejalan dalam gelap ini lebih suka berada di dalam kedzholiman ketimbang bermandikan cahaya ilahi , mungkin dalam hati kecil mereka rindukan terang Allah namun syaitan melakukan tugasnya dengan baik hingga mereka lebih suka dalam kegelapan .
mereka lupa bahwa lebih terhormat mati di dalam terang daripada hidup dalam kegelapan, yah setidaknya engkau dilihat dan diingat .

dalam kegelapan mungkin engkau nyaman namun tak seorangpun tahu eksistensimu walaupun engkau hidup juga ingat namamu, aku adalah hamba Allah yang Maha Suci . cintaku pada langit tak berarti aku tidak menginjak bumi justru langit mengajarkanku dengan hujan yang membasahi bumi menumbuhkan benih yang beristirahat dalam gelap mati .

cinta Kepada Allah selalu hadiahkan 2 hal pada hamba yaitu lidah dan air mata , aku selalu berdoa semoga Allah memberikan semua pengemban dakwah mampu merengkuh kemuliaan ramadhan dan karunia yang Allah limpahkan di dalamnya . karena tiap perkataan mereka bagaikan penyambung nafas dunia menghindarkan umat dari kerusakan sehabisnya .

mungkin umat bagaikan laron yang tak suka dihalau api mungkin ia akan mengigit tangan yang berusaha menghalaunya dari kecelakaan namun bukankah itu kenikmatan dakwah yang juga dirasakan junjungan kita Nabi besar Muhammad SAW penghulu segala kebaikan bilakah pantas seorang manusia berkeluh kesah terhadap dakwah manakala tauladan kita  Nabi Muhammad  SAW bersemangat menjalankannya .
benar logam akan berkarat seiring waktu namun emas tetaplah emas , waktu adalah satu-satunya pemisah antara keistiqomahan dan yang ditinggalkan.
Wassalamualikum Wr.Wb

by. Ustdz. Felix Siauw

Thursday, 13 February 2014

Tuesday, 28 January 2014

Dalam sejarah dan peradaban modern kehidupan manusia, kita menduga itu adalah BANGSA ISRAEL.

Tetapi ternyata, jauh sebelum kosa kata modernitas muncul, yakni sejak kitab-kitab suci diturunkan ke bentangan alam semesta, alias sejak ribuan tahun yang lalu, bangsa yang “memproduksi” banyak nabi dan rasul itu bahkan sudah menjadi “bahan” kutukan berantai, turun-temurun, entah sampai kapan.




Mereka dikutuk karena kelakuan yang durjana, kebiadaban yang tak terukur, hingga kenekatan mereka menyembelih nabi Allah. Bahkan, untuk urusan sembelih-menyembelih, bangsa Israel memiliki pengalaman yang luar biasa menakjubkan. Jika dalam bentangan kurun waktu puluhan tahun belakangan muncul jagal-jagal kemanusiaan kelas dunia, hampir sebagian besar dari bumi Israellah asal mereka.


Ingat Ariel Sharon? Dia salah satunya. Arsitek kekejaman lembah Shabra dan Shatilla, Lebanon Selatan, puluhan tahun lalu. Begitu kejamnya, Sharon pernah menyandang julukan yang membuat dingin dan gemetar semua tengkuk anak cucu Adam. Ia menyandang julukan yang hanya biasa dipakai di dunia hitam, seperti “Jenderal Haus Darah”, “Awan Kelabu Bagi Timur Tengah”, “Tokoh Zionis Berdarah Panas”, dan “Kreator Ladang Pembantaian.”


Julukan-julukan yang bukan semata isapan jempol. Pembantaian sadis, 16 September 1982 itu, terjadi di kamp pengungsi. Bulan Sabit Merah mencatat lebih dari 2.000 Muslim, kebanyakan wanita dan anak-anak, tewas mengenaskan. Sharon, tentu bukan satu-satunya jagal haus darah dari Israel. Karena tabiatnya yang ceroboh, berkepala batu, berlebihan, melampaui batas, mempermainkan firman Tuhan, menistakan para utusan-Nya, hingga kini bangsa Israel selalu menjadi bahan kutukan alam semesta.
Bahkan, meski dinilai secara politik sudah didesak agar bergerak ke tengah, Ehud Olmert juga pernah digadang-gadang sebagai tukang jagal baru, menyusul terjadinya pengeboman di Kota Qana yang menewaskan 56 orang, 37 di antaranya anak-anak dan wanita.

Kekerasan nyaris selalu menyertai Israel sejak era David Ben Gurion, Moshe Sha-reet, Levi Eshkol, Yigal Allon, Golda Meir, Yitzhak Rabin, Menachem Begin, Yitzhak Shamir, Shimon Perez, Benyamin Netanyahu. Ehud Barak, Ariel Sharon, serta Ehud Olmert.


Bahkan, sejak lahirnya partai Mapai hingga munculnya kekuatan gabungan beberapa partai, dan terutama sejak menancapnya kepala batu partai Likud dan bergesernya garis perjuangan partai Buruh serta menyempalnya partai Yisrael Baytenu, lalu lahirnya si bungsu partai Kadima. Tak ada pergerakan yang tidak menyebar maut. Di belantara perpolitikan mereka, maut setiap saat mengepakkan sayapnya di atas kepala siapa saja.


Yang paling mutakhir adalah tindak kekerasan serta kebiadaban tentara mereka saat memperlakukan lebih dari 600 aktivis kamanusiaan di atas kapal berbendera Turki, “Mavi Marmara”. Kapal yang, antara lain mengangkut tak kurang dari 12 aktivis kamanusiaan berkewarganegaraan Indonesia (WNI) itu untuk menyalurkan bantuan ke kawasan Gaza Palestina, menjadi bulan-bulanan kekerasan Si Yahudi. Tak peduli, kapal masih berada di perairan internasional, bukan dalam yurisdiksi Israel.


Maka, tumpahlah sumpah serapah, laknat, serta kutukan yang sekali lagi dialamatkan kepada mereka karena kegemaran mereka akan tindak kekerasan. Termasuk, dari Pemerintah Indonesia, yang mohon maaf, untuk kesekian kalinya hanya bisa mengutuk dan mengutuk. Tindakan yangjuga dilakukan bangsa dan negara lain. Bahkan, karena kesal tak menemukanalternatif paling meyakinkan, kita kadang terjebak untuk mengutuk diri sendiri setelah mengutuk Israel yang tak mempan dikutuk.


Dalam Alquran dijelaskan bahwa:


Di antara semua Nabi Bani Israel, adalah Nabi Daud AS dan Nabi Isa AS yang tergolong paling menderita di tangan orang-orang Yahudi.


Penganiayaan orang-orang Yahudi terhadap Nabi Isa AS mencapai puncaknya ketika terjadi aksi penyaliban. Penderitaan yang sama menyedihkannya juga dialami oleh Nabi Daud AS karena mereka tidak tahu berterima kasih. Simaklah, hal itu akan terpantul di dalam maz-murnya yang sangat menyayat hati.


Dengan penuh kepedihan. Nabi Daud dan Nabi Isa mengutuk mereka.


KUTUKAN Nabi Daud mengakibatkan orang-orang Bani Israel dihukum Nebukadnezar, yang menghancurleburkan Yerussalem dan membawa bangsa Israel sebagai tawanan pada 556 SM.



Dan, akibat KUTUKAN Nabi Isa, Israel diluluhlan-takkan oleh Titus, yang menaklukkan Yerusalem sekitar tahun 70 Masehi, dan menodai rumah ibadah dengan menyembelih babi, binatang yang sangat dibenci oleh orang-orang Yahudi, di dalamnya.

Bahkan hingga detik ini, Yesus masih diolok-olok oleh bangsa mereka di stasiun televisi Israel:

Bahkan, dari sebanyak 32 buah pecahan istilah “la’nat/kutuk” dalam Alquran, yang pertama-tama menjadi objek kutukan atau pelaknatan adalah BANGSA ISRAEL.

Kitab Al-Mujamum Mufahros LiAlfaadzil Quran, menyebut ayat (78) surah Al-Maidah yang berbunyi:

“luinalladzinna kafaruu min banli israel…”-

“Telah dilaknat orang-orang kafir dari Bani Israel.”

Jadi, kutukan lewat Nabi Daud AS itu, antara lain dapat ditemukan dalam Mazmur 53-78 dan 109, sementara kutukan Lewat Lisan Nabi Isa dapat ditemukan di banyak tempat dalam kitab Perjanjian Baru.

Petikan ayat dalam surah Al-Maidah tersebut menunjukkan betapa Bangsa Israel memang sudah menjadi bahan cercaan, kutukan, dan lak-natan sejak dahulu kala, jauh sebelum lahirnya peradaban modern.

Mereka juga termasuk bangsa yang paling sering “berhubungan” dengan Tuhan, bukan apa-apa, tapi karena suka menumpahkan darah dan merusak tatanan kehidupan serta *****ta-an terhadap kesucian firman-Nya.

Bukti lainnya, adalah bahwa tidak ada satu pun ayat dalam Alquran yang secara denotatif menyebut bangsa yang dikutuk selain nama “ISRAEL“.

Bahkan, tak kurang dari sebanyak 43 kali nama Israel juga disebut-sebut dalam Al Quran. Alangkah seringnya. Diawali dengan ayat (40) surah Al Baqarah. Ketika Allah mengingatkan Bani Israel agar menyukuri nikmat-Nya karena kelebihan yang mereka miliki, hingga yang terakhir di ayat (14) surah As-Shaff, yang menjelaskan betapa bangsa tersebut telah menjelma sebagi kelompok pengkhianat.

Bani Israel pulalah yang berkali-kali mengikat perjanjian dengan Tuhan, tetapi setiap kali berikrar setiap kali itu pula mereka mengkhianatmya.

Di era modern, semuanya berawal dari tahun 1917, ketika Menlu Inggris, Arthur J Balfour, menerbitkan Deklarasi Balfour yang menyatakan perlunya dibentuk negara sendiri untuk kaum Yahudi di Palestina.

Maka sejak 1929, mulailah serangkaian pemberontakan dilancarkan oleh orang-orang Palestina, menentang berdirinya negara Yahudi itu. Bahkan, November tahun 1947. Majelis Umum PBB memutuskan untuk membagi Palestina menjadi dua bagian Yahudi dan Palestina.

Israel menerima keputusan tersebut, tetapi Palestina dan negara-negara Arab menolak keras. Karena dasar itulah, pada 1948 David Ben Gurion memproklamasikan negeri zion itu.



Maka, sejak saat itu hingga kini dan dimasa-masa yang akan datang, zonis akan terus memakan korban.

Hingga akhirnya semua mata kembali terbelalak ketika kapal “Mavi Marmara” yang dikangkangi Israel di lautan internasional. Dengan kelicikannya sejak dulu, hanya merilis video “potongan” video saat awak kapal mulai membela diri mereka karena telah diberondong peluru tajam dan menewaskan banyak korban. Mereka tidak akan mau merilis video dari awal saat kapal mulai mereka dekati, karena pasti merekalah yang nantinya dituduh salah.

PBB dan banyak negara di dunia pun telah mengutuk serangan dilaut internasional tersebut. Namun dasar zionis sejak dulu yang terkenal penipu dan bengis, mereka tidak menggubris kutukan atas serangan ke kapal laut tersebut.

Oleh sebabnya, kutukan demi kutukan akan terus berkelanjutan terhadap negeri dan rakyatnya sampai akhir zaman. Tidak percaya? kita lihat saja bagaimana nasib mereka dan generasinya kedepan.

Turki, satu-satunya kawan terdekat di kawasan, marah besar kepada Israel. Kalau Turki saja bisa, kenapa Indonesia yang mengaku karib dekat Amerika Serikat, tidak menyeret Israel ke Mahkamah Internasional? Bukankah ada WNI yang dinistakan di Mavi Marmara? 
Wallaahu Alambishshawaab
 
Sumber : http://forum.viva.co.id

Thursday, 16 January 2014


Dengan biaya sebesar US$400 juta, film ini ternyata tidak hanya memberikan sebuah efek 3D yang lumayan dan, tapi lebih dari itu, film ini berhasil melukiskan watak sekulerisme secara utuh yang diwakili oleh AS, dan politik luar negeri mereka yaitu imperialisme. Film ini juga dianggap sebagai “The Most Expensive Piece of Anti-American Propaganda Ever Made”. Film ini mencoba menggambarkan secara utuh, bahwa Kapitalisme sebagai sub-sistem yang paling menonjol dalam kapitalisme, adalah sebuah sistem yang bertahan dengan darah orang lain. Dan mencoba mengambil sudut pandang dari kenyataan yang sebenarnya, bukan dari sudut pandang yang selama ini memang dikuasai oleh AS dan sekutunya, selain itu isi dari film ini juga sarat kritikan atas kebijakan ‘War on Terror’, perang AS di Irak dan juga perilaku AS sebagai negeri yang sangat rusak.
James Camerooon, sutradara Avatar dengan jelas menyampaikan bahwa film ini memiliki keterkaitan dalam program ‘War on Terror’ dan perang Irak dan Afghanistan dalam salah satu wawancaranya:
“Kita telah mengambil keputusan yang mengorbankan ratusan bahkan ribuan nyawa penduduk Irak. Saya rasa orang-orang Amerika bahkan tidak tahu mengapa itu dilakukan. Jadi, film ini semata-mata untuk membuka mata anda.”
“Kita mengetahui bagaimana rasanya untuk meluncurkan rudal. tetapi kita tidak tahu bagaimana rasanya bila rudal itu mendarat di tanah dan rumah mereka, bukan di Amerika. Saya pikir harus ada tanggungjawab moral bagi kita untuk mengetahuinya”

Mengambil setting waktu pada tahun 2154, Avatar bercerita bagaimana kondisi bumi yang hancur karena perbuatan manusia, oleh karena itu sebuah perusahaan mengirimkan tentara AS ke suatu planet bernama Pandora, untuk mengambil Unobtanium, barang tambang yang bernilai $20.000.000/kg. Namun untuk mengeksploitasi unobtanium ini, perusahaan AS ini harus pertama-tama harus berurusan penduduk lokal yang tinggal di tempat itu.
Disinilah kita mendapati kesamaan dengan dunia nyata dan bagaimana politik luar negeri AS bekerja, sebagai manifestasi daripada kapitalisme yang diemban AS. Rusaknya bumi bisa disamakan dengan rusaknya dan habisnya lingkungan di AS sehingga mereka harus mencari tempat lain untuk dieksploitasi, dan semua ini adalah ‘ulah’ para pemilik modal atau “corporatocracy” bila kita mau meminjam istilah John Perkins dalam “Confessions of Economic Hitman”.
Unobtanium sendiri bisa diartikan sebagai minyak bumi ataupun kepentingan lainnya. Dan tentu saja penduduk lokal ini bisa kita artikan dengan kaum muslim yang selama ini menjadi sasaran dunia barat (baca: AS) dikarenakan kaya-nya tanah kaum muslimin. dan Pandora adalah tanah kaum muslim.
Politik luar negeri suatu negara pasti akan terpancar dari ideologi yang diembannya, dan ideologi AS adalah kapitalisme dan metode penyebarannya adalah dengan imperialisme, dah hal ini sekaligus menjadi politik luar negeri AS. Dan berikut adalah kerangka politik luar negeri AS yang dapat kita lihat dalam film Avatar.
Pertama. Bila AS menginginkan sumber daya di suatu daerah, maka pertama-tama AS akan menurunkan orang-orang dengan misi ‘persahabatan-kerjasama-bantuan’ dalam bidang pendidikan, budaya, supaya bangsa lokal menjadi berfikir seperti AS.
Selfridge (Bos perusahaan gila duit) kepada Dr. Augustine (peneliti yang dimanfaatin):
“Look you’re supposed to be winning the hearts and minds of the natives. Isn’t that the whole point of your little puppet show? If you walk like them, you talk like them they’ll trust you. We build them a school, teach them English!”
“Perhatikan, kau seharusnya mengambil hati dan pikiran penduduk lokal. Bukankah itu inti daripada penyamaran kecilmu itu? Bila kau berjalan seperti mereka, bicara seperti mereka, mereka akan mempercayaimu. Kita bangunkan mereka sekolah, kita ajarkan bahasa Inggris!”
Cara Amerika dan negara kapitalisnya selalu sama, menyembunyikan kejahatan mereka dengan topeng bala bantuan, pembebasan dari tirani, menginstall demokrasi, bangun sekolah, bantu pesantren. Pokoknya asal mereka terlihat ‘bersahabat’ dan membantu. Padahal tak ada pedagang yang datang dengan modal kosong. Penjarahan suatu negeri adalah tujuan mereka.
Kedua. Bila cara ini tidak mampu, maka mereka akan mengirimkan pasukan infiltrasi dan intelijen untuk mengetahui bagaimana potensi, kekuatan, kelemahan, dan bagian-bagian penting pada penduduk lokal yang seterusnya akan dianalisis, siap-siap jikalau penduduk lokal tidak mau kerjasama. Info lebih lengkap boleh baca di “Confessions of Economic Hitman”nya John Perkins.
Col. Quaritch (kayak Bush dan Obama, sama-sama gila perang) kepada Jake Sully (ceritanya dia jadi hero):
“Look, Sully, I want you to learn this savages from the inside, I want you to gain their trust. I need to know how to force their cooperation or hammer them hard if they won’t”
“Perhatikan, Sully, aku ingin kau pelajari orang-orang liar ini dari dalamnya, aku mau kau mendapat kepercayaan mereka. Aku perlu tahu bagaimana memaksa mereka agar mau bekerjasama atau menyerang mereka dengan keras bila mereka tidak mau bekerjasama”
Selfridge kepada Jake Sully (pas mau infiltrasi dan ng-intelin penduduk lokal):
“Killing the indigenous looks bad, but there’s one thing shareholders hate more than bad press; and that’s a bad quarterly statement. Look, I don’t make the rules. Find me a carrot to get them to move, or it’s going to have to be all stick.
“Membunuh para pribumi memang terlihat jahat, namun ada yang lebih dibenci oleh para pemilik modal daripada berita jelek; dan itu adalah laporan keuangan 3 bulanan yang jelek. Lihat, bukan aku yang membuat aturannya. Carikan aku ‘wortel’ (suap) yang bisa membuat mereka hengkang dari tanah mereja, atau mereka tidak akan mendapatkan kecuali ‘tongkat’ (perang)
Begitulah kenyataan yang selalu terjadi. Bangsa barat semenjak mengambil kapitalisme, telah menjadi bangsa pembunuh paling besar. Dalam bukunya ‘American Holocaust’, David Stannard menyampaikan ada 100.000.0000 penduduk pribumi Indian yang terbunuh agar Amerika bisa menguasai benua itu.
Ini pun menegaskan politik Amerika “stick and carrot”. Sebagaimana pidato Bush Jr. pasca 9/11 “are you with us or against us?” – so you want stick or carrot, begitu kiranya.
Ketiga. Nah, kalo penduduk lokal nggak mau menyerah dan tertipu oleh penjajahan politik dan budaya, maka akan dibuat opini negatif dan buruk serta mengerikan tentang bangsa lokal tersebut, lalu segera diturunkan serigala-serigala militer yang siap menghancurkan apapun yang seolah-olah untuk kepentingan yang lebih luas, seolah-olah militer itu adalah bagian yang baik dan sedang memerangi kejahatan, tapi sebenarnya untuk mendapatkan yang diinginkan oleh pemilik modal ‘corporatocracy’ tersebut.
Jake Sully (mengomentari tindakan invasi militer):
“This is how it’s done. When people are sitting on shit that you want, you make them your enemy. Then you’re justified in taking it!”
“Beginilah sederhananya. Bila ada orang-orang yang duduk diatas benda yang kau inginkan, maka kau jadikan mereka sebagai musuh. Lalu dengannya kau membenarkan diri untuk meramoknya dari mereka!”
Apa yang perlu dibuktikan kembali? Semua penentang Amerika dinamakan musuh, teroris, potensi teroris, atau radikal. Setiap wilayah yang ada didalamnya sumberdaya yang diinginkan Amerika, pasti akan ada konflik disana, dan Amerika bisa melenggang masuk atas nama “war on terrorism”
Inilah politik amerika yang dipakai untuk seluruh kaum muslim di dunia. Bedanya, Irak, Afghanistan dan Palestina sudah sampai pada tahap ketiga, sedangkan Indonesia dan penduduknya masih tertipu pada tahap pertama dan kedua. Kita bisa lihat bagaimana banyak tokoh Indonesia membanggakan barat dan AS dan membela AS habis-habisan padahal nyata AS memerangi ummat muslim dan menjadikan Islam sebagai musuh dalam kebijakan-kebijakannya.
Coba pikir baik-baik.
Ketika penduduk AS sendiri sudah paham bahwa tidak ada perbedaan antara Obama dan Bush tentang keduanya maniak perang, ternyata tokoh muslim di Indonesia masih banyak yang membelanya bahkan menghormatinya.
Ketika analis AS telah menyampaikan bahwa ‘War on Teror’ dan 911 adalah rekayasa AS untuk mendapatkan justifikasi menjajah bangsa lain, ternyata cendekiawan muslim di Indonesia malah membela AS dan menunjuk ummat satu agama dengan mereka sebagai teroris.
Ketika dunia mengutuk kekejaman AS membantai lebih dari 1.000.000 rakyat sipil Irak dan mengutuk atas seluruh kekejama perang AS di Vietnam, Afghanistan dan lainnya, Indonesia malah memuji AS dan pemimpinnya mengatakan “I love US with all it faults, I’ll consider it my second country”.
Jadi negara macam apa yang nggak punya jatidiri semacam ini?, Ummat macam apa yang ternyata lebih memilih aturan penjajah-nya daripada aturan Tuhan tempatnya kembali?
I Do Love this Land of Indonesia, so that I’ll United it for sure Under Khilafah Islamiyyah!
Felix Siauw

Sunday, 8 December 2013

JAKARTA (voa-islam.com) - Dalam sepekan sudah dua kali Tokoh Betawi ini berkomentar atas buruknya kinerja Jokowi Ahok. Adalah Ridwan Saidi tokoh Betawi yang sebelumnya menyatakan dalam dialog publik di Gedung Dewan Pers, Kebon Sirih, Jakarta, Selasa (03/12), bahwa kepemimpinan Jokowi-Ahok telah membinasakan orang miskin, bukan membinasakan kemiskinan.

Berselang tiga hari, Ridwan Saidi kembali menegaskan dalam diskusi antikorupsi yang digelar di Jakarta, Jum’at (06/12) yang menyatakan bahwa pemerintahan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo-Wagub Basuki Tjahaja Purnama tidak akan bertahan sampai dua tahun.
Jokowi akan dilengserkan karena gagal memimpin Jakarta. Hal ini karena kinerja Jokowi-Ahok sangat berantakan dan tidak ada pekerjaan positif yang dilakukan. “Lebih buruk dan lebih hancur dalam sejarah Indonesia. Acak-acakan Jakarta, warga Jakarta jangan tertipu dengan pencitraan Jokowi.” kata Ridwan.
Ridwan juga meminta agar warga Jakarta tidak  tertipu dengan pencitraan Jokowi. Seperti di ketahui secara umum, Jokowi dikendalikan Mafia Cina dan agen spin doctor JASMEV untuk penggelembungan opini dari sebuah gedung di Lippo Karawaci.
MRT (mass rapid transit) bakal acak-acakan, Waduk Pluit acak-acakan. Enggak ada perbaikan dari dia, makin hancur di tangan dia,” kata Ridwan.
Tokoh masyarakat Betawi itu menyebut sejumlah bukti, bahwa Jokowi-Ahok telah membinasakan orang miskin. Yakni, pemindahan paksa pedagang Blok C Pasar Tanah Abang, pengelolaan kawasan Jakarta Industry Estate Pulogadung (JIEP), dan lahan Taman BMW. [intel/hudzaifah/voa-islam.com]

Unordered List

Powered by Blogger.

mouse

Allah

Followers

Popular Posts

Recent Posts

Text Widget